Kamis, 26 Juli 2012
Rabu, 25 Juli 2012
Kerajianan Love dari Flanel
Kerajinan tangan dengan bahan flanel saat ini menjadi salah satu kerajinan tangan yang sangat diminati. Pembuatan yang cukup mudah serta bahan-bahan yang mudah dicari tentunya menjadi alasan utama disamping karena bisa dibuat berbagai macam benda.
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan dari flanel antara lain :
- kain flanel
- benang sulam
- jarum jahit
- dakron/kapas
- manik-manik
- lem serbaguna (all pupose adhesive), lem PVAc
- glue gun (lem tembak)
- gunting
- bahan pelengkap (gantungan kunci, gantungan handphone, jepit rambut, karet rambut, bros
Melipat, Menggunting dan Menempel
Kegiatan melipat, menggunting dan menempel (M3) merupakan permainan menciptakan kreasi bentuk dengan menggunakan bahan kertas (yang berwarna sebaiknya). Bahan dan alat yang diperlukan: kertas agak tebal, kertas berwarna, lem, gunting/cutter. Prosedur pengerjaan:
- Ambil selembar kertas warna. Lipat di tengah-tengah sisi panjangnya. Selanjutnya hasil lipatan tadi dilipat lagi pada tengah-tengah sisi panjangnya.
- Hasil dua kali lipatan tadi digunting pada beberapa tempat. Ada bagian yang dibuang. Bentuk guntingan bergantung pada kreasi masing-masing.
- Bila dianggap sudah cukup guntingannya, lipatan dibuka.
- Hasilnya ditempel pada kertas yang agak tebal menggunakan lem.
- Jumlah lembaran yang ditempel bervariasi baik dalam jumlah maupun warnanya
Menggambar Bentuk ( Arsiran )
Pada dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek di atas sebidang datar (dua dimensi) melalui media secara tepat dan mirip sesuai obyeknya dengan memperhatikan bentuk, warna, perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang. Jadi apabila kalian melakukan pengamatan (melihat) benda-benda yang ada disekitar kalian kemudian menggambar atau memindahkan bentuk benda tersebut ke atas bidang datar (kertas) sesuai dengan bentuk, warna, garis maupun sifatnya, maka sudah dapat dikatakan kalian membuat gambar bentuk.
Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk obyek-obyek dari benda mati yang dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan obyek manusia dikenal dengan istilah menggambar model. Menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ekspresi atau menggambar illustrasi karena:
- Menggambar bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat secara langsung, tidak boleh hasil imajinasi.
- Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga gambarnya sesuai seperti apa yang kita lihat ketika menggambar.
- Dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda yang terkena sinar dan yang tidak (bayangan benda).
Makrame dan Gantungan Kunci
Makrame adalah salah satu produk kerajinan yang berasal dari keahlian merangkai tali. Makrame berarti kerajinan simpul tali, dimana dengan keahlian menyimpul tali baik dua buah tali, empat buah tali, dan sebagainya sehingga menghasilkan sebuah karya kerajinan yang selain berfungsi sebagai benda pakai juga mempunyai seni yang menarik.Salah satu contoh seni makrame adalah gelang tangan yang sangat menarik, dari tali temali yang berwarna-warni , sehingga menghasilkan produk atau benda pakai yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Sudah banyak produk yang dihasilkan dari kerajinan makrame yang dijual di pasaransebagaibenda pakai, khususnya sebagai asesoris untuk menambah kecantikan perempuan didalam penampilannya, antara lain sabuk, gelang, kalung, kerudung, tas tangan, dompet dll.
Membuat (membutsir) Patung Tangan dari Plastisin
Membutsir adalah membentuk tanah liat atau lilin (plastisin/malam) menjadi bentuk mainan, patung kecil atau bentuk tertentu sesuai dengan daya cipta. sebelum dibentuk tanah liat sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari butiran debu/pasir yang kasar, kemudian tanah liat dilembutkan dengan tangan seperti membuat adonan. kondisikan tanah liat jangan terlalu lembek. lalu bentuk sesuai dengan yang diinginkan. sedangkan jika membuat dari plastisin. Gambungkan beberapa plastisin agar terlihat besar dan buat global, kemudian bentuklah sesuai dengan keinginan tahap demi tahap. Untuk menghaluskan permukaan bentuk, gunakan alat butsir (dari kawat atau kayu atau bisa kaca/sendok).
Hasil Membutsir:
Kaligrafi
Menggambar dekoratif ialah kegiatan menggambar hiasan (ornamen) pada kertas gambar, atau pada benda tertentu. Sifat dekoratif pada gambar menunjukkan fungsi gambar sebagai hiasan (motif hias). Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, pewarna, kuas, pinsil hitam/pinsil warna/spidol. Prosedur pelaksanaannya:
(a) Buat rancangan atau gambar berupa motif hias/ornamen pada kertas yang sudah disediakan atau benda 3 dimensi tertentu.(b) Motif hias bisa berupa stilasi dari alam (fauna, flora, alam benda), abstrak, atau geometris.
(c) Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk, hanya hitam putih saja, atau berwarna.
(d) Warna-warna yang digunakan bisa diambil dari: pewarna buatan, atau pewarna alam
Pendidikan Seni Rupa Sekolah Dasar
Pengertian Seni:
- Menurut Akhdiat Karta Miharja (dalam Pamadhi, 2009: 11.8), seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas (kenyataan) dalam sesuatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya
- Pendidikan seni adalah pendidikan rasa keindahan, yaitu naluriah manusia.
- Menurut Hegel (dalam Pamadhi, 2009: 11.19), pendidikan seni sebagai pendidikan rasa indah akan memberikan perkembangan secara naluriah manusia, rasa indah merupakan kebutuhan naluriah, maka dengan pendidikan keindahan, manusia dapat menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri secara simultan.
- Pendidikan seni merupakan pendidikan apresiasi tentang indah dan keindahan serta pemahaman terhadap karya orang lain.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu:
- SENI RUPA MURNI
- SENI RUPA KRIYA
- SENI RUPA DESAIN
Dua kategori terakhir kemudian lebih dikenal dengan sebutan Seni Rupa Terapan. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi. Sementara kriya dan desain, lebih mementingkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah “Fine Art”. Namun, sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah “Fine Art” menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan seni rupa kriya ke dalam bahasa “Visual Arts” atau “Applied Arts” atau dalam bahasa indonesia adalah seni rupa terapan.
Seni rupa terapan mengacu kepada aplikasi desain dan estetika terhadap benda-benda yang dipergunakan manusia sehari-harinya. Sementara seni rupa murni, diciptakan hanya untuk pemuasan ekspresi pribadi, seni rupa terapan menggunakan desain dan idealisme kreatif untuk menciptakan benda-benda keperluan sehari-hari, seperti cangkir atau bangku, dekorasi taman.
Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan seni fungsional, merupakan contoh-contoh seni rupa terapan. Dalam konteks kreatif dan abstrak, bidang arsitektur dan fotografi juga dianggap sebagai seni rupa terapan.
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
o Seni rupa dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
· Ciri – ciri seni rupa tradisional adalah:
a. Terikat dengan pakem-pakem tertentu
b. Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
Contoh dari seni rupa tradisional adalah wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.
2. Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
· Ciri – ciri seni rupa modern adalah:
a. Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
b. Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinta tidak terbatas.
Contoh dari seni rupa modern adalah lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
3. Seni Rupa Kontemporer
Seni rupa kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
· Ciri – ciri seni rupa modern adalah:
a. Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
b. Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh dari seni rupa kontemporer adalah karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupayang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art). Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.
sumber: dari berbagai sumber
Senin, 16 Juli 2012
KARYAKU
Gambar Buah
Gantungan Kunci dan Makrame Luchuu
Lukisan Batik
Love dari Panel
Lukisan Petualangan
Manik-manik Winnie The Pohh
Bentuk Tangan dari PLASTISIN
Menggunting Bentuk dari KERTAS LIPAT
KALIGRAFI
MENGARSIR GAMBAR dengan DRAWING PEN
Cetak Dalam
Kombinasi Warna
Anyaman dari Kertas Warna
Bahan yang diperlukan untuk membuat anyaman kertas, diantaranya adalah:
2 lembar kertas HVS beda warna (atau bisa juga menggunakan kertas padalarang, potong dengan ukuran yang dikendaki dan kertas manila warna-warni)
gunting
pisau cutter
pensil
penggaris
lem kertas
Cara membuat anyaman dari kertas sebagai berikut:
2 lembar kertas HVS beda warna (atau bisa juga menggunakan kertas padalarang, potong dengan ukuran yang dikendaki dan kertas manila warna-warni)
gunting
pisau cutter
pensil
penggaris
lem kertas
Cara membuat anyaman dari kertas sebagai berikut:
1. Ambil kertas HVS 1, buat garis-garis dengan pensil pada sisi lebarnya dengan jarak 0,5 cm.
2. Tepi kertas beri sisa 2 cm.
3. Potong bagian yang sudah diberi garis tadi dengan pisau cutter, jangan sampai putus.
4. Ambil kertas HVS 2, potong memanjang dengan gunting selebar 0,5 cm.
5. Siap dipakai untuk mulai menganyam.
6. Setelah selesai semua, rapikan.
7. Beri lem/rekatkan pada bagian tepi/sisa anyaman agar tidak terlepas.
2. Tepi kertas beri sisa 2 cm.
3. Potong bagian yang sudah diberi garis tadi dengan pisau cutter, jangan sampai putus.
4. Ambil kertas HVS 2, potong memanjang dengan gunting selebar 0,5 cm.
5. Siap dipakai untuk mulai menganyam.
6. Setelah selesai semua, rapikan.
7. Beri lem/rekatkan pada bagian tepi/sisa anyaman agar tidak terlepas.
Tips:
1. Ketika menganyam, gunakanlah bantuan penggaris agar lebih mudah.
2. Motif yang diinginkan bisa digambar terlebih dahulu pada kertas lain.
3. Kertas padalarang bisa juga diganti dengan 1 lembar kertas buku gambar.
1. Ketika menganyam, gunakanlah bantuan penggaris agar lebih mudah.
2. Motif yang diinginkan bisa digambar terlebih dahulu pada kertas lain.
3. Kertas padalarang bisa juga diganti dengan 1 lembar kertas buku gambar.
Tiupan Kombinasi Warna
Menggambar dengan Tiupan
- Bahan yang diperlukan sama seperti kertas HVS/Kertas gambar, pewarana (cat air), koran bekas (alas meja), tempat pewarna dan sebuah sedotan. Prosedur pengerjaanya:
a. Teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
b. Tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan. Sambil meniup, sedotan itu digoyang-goyangkan sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. Usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. Tiup sampai habis.
Dengan meneteskan beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar yang beranekawarna.
Langganan:
Postingan (Atom)